Monday, November 19, 2018

Lokasi pengumpulan Oli Bekas

Oli merupakan salah satu limbah yang dihasilkan sepeda motor. Saat kita ganti oli di bengkel, oli sering dikumpulkan di satu wadah yang biasanya untuk didaur ulang. Nah, kalau ganti oli sendiri kita sering harus membuang ke selokan atau halaman. Ini bisa jadi sumber pencemaran karena oli mengandung bahan bahan beracun yang bisa berbahaya bagi manusia. Mungkin efeknya nggak kelihatan sekarang tapi yang merasakan anak cucu kita, entah karena keracunan dari air sumur atau karena PDAM ambil air sungai yang mengandung limbah oli. Jadi lebih baik bila kita ganti oli di bengkel dimana oli tersebut bisa di daur ulang.
Mungkin beberapa orang mengkoleksi oli bekas ini sebagai pelumas. Penulis sarankan untuk menghindari menggunakan oli bekas sebagai pelumas. Oli bekas daya lumasnya sudah berkurang, sementara itu oli biasanya mengandung pelarut yang bisa melarutkan / menghilangkan pelarut yang sudah ada. Sehingga bearing / laher atau rantai yang aslinya baik baik saja pelumas aslinya jadi hilang gara oli bekas, sementara oli bekasnya sendiri daya lumasnya sudah hilang sehingga justru bikin gesekan semakin parah. Pakai pelumas oli bekas bukannya menanggulangi tapi justru bikin masalah. Jadi sebaiknya jangan pakai oli bekas sebagai pelumas.
Bila ingin mengumpulkan sendiri pelumas, disini salah satu tempatnya, di pabriknya oli evalube:
PT WGI – Collecting Station
PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia tidak akan membiarkan minyak pelumas bekas menjadi limbah yang merusak lingkungan atau di daur ulang secara illegal menjadi pelumas tak berkualitas. WGI aktif memfasilitasi proses pengumpulan kembali pelumas bekas dengan sistem yang terintegrasi. Melalui ribuan pengumpul yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, WGI berusaha maksimal menarik kembali pelumas bekas dari segala sumber seperti bengkel-bengkel, industry-industri, perusahaan tambang atau dari kapal-kapal. WGI memiliki jaringan pengumpulan oli bekas di beberapa kota. Berbasis teknologi informasi, proses pengumpulan oli bekas akan terpantau akurat dan dijamin sampai di stasiun akhir pengumpulan di Cikarang Barat, Bekasi. Dalam proses pengumpulan pelumas bekas, WGI senantiasa taat dan berpedoman pada peraturan pemerintah yang berlaku. Rantai pengumpulan oli bekas sampai tiba di WGI telah menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang pengumpul oli bekas.
Lokasi pengumpulan:
Wilayah : Cibitung-Pusat
Alamat : Ds.Ganda Mekar Km.24 Cibitung Bekasi
Telpon : Telp.021-8831241 Ext.113 / Hp. 081394813000
Email : rojaliadin@ptwgi.com
Contact Person : Rojali Adin
Wilayah : Tangerang
Alamat : Jl.Pajajaran III, Ds Gandasari Kec.Jatiuwung Jatiuwung Banten
Telpon : Telp. 021 55655830 / Hp. 081381075510
Email : mif@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Miftahul Ulum
Wilayah : Bandung
Alamat : Jl.Kerkof No.245 Cimahi
Telpon : Telp. 022-6672426 / Hp. 085220119289
Email : achmad@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Achmad Komarudin
Wilayah : Cirebon
Alamat : Jl.Raya Cirebon Tegal Km.03 Desa Citemu, Kec. Mundu Cirebon
Telpon : Telp. 0231-510440 / Hp. 081223237589
Email : achmad@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Achmad Komarudin
Wilayah : Semarang
Alamat : Kawasan Industri Terboyo Jl.Industri III Blok G No.38 Kota Semarang – Jawa Tengah
Telpon : 024-6594529
Email : dwi@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Dwi Wahyono
Wilayah : Surabaya
Alamat : Jl.Raya Tropodo Km.24 No.20 Desa Tropodo – Kec.Krian Kab. Sidoarjo – Jawa Timur
Telpon : Telp. 031-8983559 / Hp. 08122212180
Email : dwi@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Dwi Wahyono
Wilayah : Banjarmasin
Alamat : Jl.Trikora Tambak Halayung, Desa Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan
Telpon : Hp.08125341460
Email : frendroland@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Freind Simangunsong
Wilayah : Balikpapan
Alamat : Jl. Soekarno Hatta Km.09 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara Kalimantan Timur
Telpon : Hp. 081314676571
Email : benny@ptwgi.com
Contact Person : Bp. Benny P Sinaga
Wilayah : Samarinda
Alamat : Jl. Solong Durian RT 55 Kel. Sempaja Kec. Samarinda Utara Kota Samarinda Kalimantan Timur
Telpon : Hp. 08126354474
Email : charlesbatubara@ptwgi.com
Contact Person : Bp.Charles Batubara
Tujuan PT WGI mengumpulkan limbah adalah sebagai berikut:
  • Mengatasi masalah pencemaran lingkungan dari akibat oli bekas yang dibuang sembarangan. Oli bekas termasuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun, karena itu sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan lingkungan.
  • Menghemat devisa Negara karena Indonesia bisa terhindar dari keharusan impor base oil atau impor minyak mentah untuk diolah menjadi base oil. Karena Indonesia tidak memiliki minyak mentah yang bisa diolah menjadi base oil. Untuk diketahui, kebutuhan pelumas di Indonesia mencapai 800 juta liter per tahun.
  • Mengurangi daur ulang illegal yang prosesnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Daur ulang illegal menghasilkan pelumas-pelumas palsu yang kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
  • Kilang pemurnian berteknologi tinggi dan serba komputerisasi yang dimiliki WGI menjamin konsumen Indonesia memperoleh minyak pelumas bermutu internasional.
  • Kilang permurnian kembali minyak pelumas WGI telah menciptakan lapangan kerja yang luas, mencakup sektor formal dan informal. Ribuan pengumpul oli bekas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mendapat keuntungan dari kehadiran WGI.

Bila mau memproses oli sendiri mungkin bisa coba alamat berikut:
Menyuling Oil ( Oli ) Bekas Menjadi Olie yang Jernih
Dari dasar pemikiran olie bekas yang bersifat merusak lingkungan karena kalau lansung dibuang ke tanah atau dibuang ke sungai maka sifat olie bekas ini tidak dapat larut terhadap air dan sulit teruai di alam bebas .
Disamping itu apabila Olie bekas dijernihkan dengan ,Metode Filtrasi / Penyaringan maka tidak bisa dilakukan karena olie bekas kebanyakan dari Olie Sintetis yang bersifat lemak sehingga apabila di Filtrasi membutuhkan waktu yang sangat lama sifat lemak beku selalu menutupi lubang lubang skrin sehingga bisa dipastikan metode Filtrasi tidak akan berhasil .
Dasar Pemikiran secara Ekonomi Olie bekas yang sudah bisa dijernihkan pasti mempunyai nilai Ekonomi / Bisnis yang menjanjikan .
Harga dari Olie bekas yang ada dipasaran berkisar Rp 3.000; perliter kalau 1 Drum berisi 200 liter berarti Rp 600.000; tiap 1 Drumnya .
Sedangkan harga olie yang sudah jernih ditambah anti Oksidan dan Viskositas sesuai Standart Olie Top One dan sejenisnya harga bisa mencapai 20.000; perliternya.
Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari produksi Olie Sintetis merek merek yang sudah terkenal .
Padahal sebetulnya kalau dimasukkan ke Laboratorium kandungan Olie Sintetis dari merek merek yang ada dipasaran sebetulmya dari Olie bekas yang sudah disuling ditambah anti Oksidan dan Viskositas dengan takaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar .
Kami melakukan Percobaan penyulingan Olie bekas ini setelah 3 kali baru berhasil , ternyata penyulingan Olie bekas dengan penyulingan minyak minyak lain ada keunikan dan perbedaannya sehingga sampai 3 kali percobaan baru bisa menghasilkan sesuai harapan kami .
tahap pertama olie bekas disaat suhu dalam Reaktor sudah mencapai 100 derajat Celcius maka akan ada reaksi ledakan ledakan kecil hal ini karena didalam kandungan olie bekas masih ada kandungan air biasanya jumlah air ini bisa mencapai 15% .
Apabila kandungan air sudah habis baru keluar kandungan minyak jenis lain diantaranya . Bensin ataupun Solar .
Setelah kandungan kandungan air dan minyak jenis lain ini keluar baru terakhir Olienya sendiri.
Perlu diketahui kalau yang keluar ini adalah Olie murni yang mana Viskositasnya sudah berkurang untuk menambah Viskositas harus ditambai Aditif ataupun anti Oksidan sehingga Olie yang dihasilkan mendapatkan kualitas dan mutu sesuai dengan Standart yang diijinkan oleh Pertamina.
Waktu yang dibutuhkan untuk Proses penyulingan sebanyak 1 Drum / 200 liter max 3 jam.
bahan bakar untuk proses pemanasan Batu bara.
Untuk keterangan pemesanan Alat Suling / Destilasinya di bengkel kami Hogi Putra Teknik
Alamat Jl. Nusa Indah no 44 Kureksari Waru Sidoarjo.
Telp 62 31 700 58900 , 081330242917 Email : abdulrohimwaru@gmail.com ,
Menarik juga karena disebutkan bahwa oli bekas yang sudah disuling viskositasnya berkurang / lebih encer. Kalau mau menambah viskositas harus ditambah aditif.
Apa ini ya yang menyebabkan pabrikan oli gencar promosi oli encer lebih baik? Karena untungnya untuk pabrik lebih banyak? Tapi banyak yang percaya sih. Kalau untuk penulis sendiri lebih memilih yang paling kental yang dibolehkan, karena lebih memilih awetnya.
Edit:
Diingatkan oleh bro Danny Sujarwo bahwa pengolahan limbah beracun itu harus mempunyai ijin. Penulis lupa di artikel ini tidak menyebutkan soal itu.
Soal peraturan, dan mengapa oli punya sifat racun dijelaskan di artikel berikut:

No comments:

Post a Comment